Bisnis Tusuk Sate Jadi Andalan Warga Wonokromo

Sate adalah salah satu makanan favorit. Tidak saja bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga dunia. Popularitas makanan ini memang telah lintas bangsa.

Karena permintaan sate yang tinggi, sejumlah orang tergiur membuka usaha. Tapi bagi sejumlah pengusaha yang jeli, mereka justru membuka usaha tusuk satenya. Misalnya seperti Abdur Rohman, warga Desa Wonokromo, Kecamatan Gondang.

Sejak awal berminat memulai usaha ini, dia mempelajari semua proses pembuatannya, dari mulai memilih bambu, memotongnya, membelah dan membuatnya menjadi stick lidi yang masih berbentuk kotak.

Stick tersebut dimasukkan ke alat manual berupa plat besi yang memiliki pisau berbentuk lingkaran lalu ditarik menggunakan tang sehingga hasilnya berbentuk bulat dengan diameter tertentu. Proses finishing terakhir yakni menghilangkan serabut (penghalusan) dan peruncingan.

Sistem kerja perajin yang mayoritas masih dengan cara manual membuat kapasitas terbatas. Hisyam pun berpikir untuk mencari mesin yang mampu mempercepat proses kerja.

Setiap minggu Abdul Rohman mengirim 5 sak penuh tusuk sate ke para pelanggannya di Tulungagung, Malang, dan Surabaya, tempat dia memasok produknya. Untungnya bisa jutaan rupiah setiap bulannya.

 

Bagaimana reaksi anda mengenai artikel ini ?